welcome :D

The Story is The History

Senin, 25 Mei 2015

LKMMF II (ini tugas sesungguhnya)



MARIA PUTRI THALIA
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Empat Hari yang Terekam dalam Memori
            Latihan Kepemimpinan Managerial Mahasiswa Farmasi II (LKMMF II) wilayah Joglosepur pada tahun ini diadakan pada tanggal 21- 24 Mei 2015 di Taman Budaya Surakarta, Jawa Tengah. Dengan mengangkat tema “Menciptakan Kader Militan ISMAFARSI dalam Dunia Kefarmasian Global” acara ini cukup memberikan kesan yang beragam di benak peserta, termasuk saya. Rombongan saya yaitu Universitas Gadjah Mada memang tidak datang sebelum acara dimulai, namun kami tidak melewatkan poin penting yang ada di LK II Joglosepur ini, seperti sambutan, penampilan yel- yel, dan hal lain.
            Materi pertama mengenai wacana publik, menurut saya yang penting adalah sebagai calon farmasis bisa peka terhadap isu- isu dan menyampaikan kritik dan solusinya. Lalu materi kedua adalah advokasi, di materi ini, sebagai mahasiswa harus bisa memahami, mengerti, lalu mengadvokasi suara- suara yang tersembunyi tanpa harus dengan cara kasar. Lalu masuk ke FGD (Forum Group Discussion), saya masuk ke Staf Ahli Wilayah Pengabdian Masyarakat, disini diajak untuk menginovasi program kerja pengurus yang sudah ada agar lebih menarik lagi. Lalu materi KIO (Kampanye Informasi Obat) yang mengajarkan bagaimana eksekusi KIO dan berbagai macam acara pencerdasan, lalu IPE atau Interprofessional Education, materi ini sangat jelas dan diharapkan bagi universitas yang memiliki fakultas kedokteran atau tenaga kesehatan lain dapat mengusahakan terbentuknya kerjasama. Kemudian materi dan simulasi sidang yang baik dan benar, baru setelah itu motivasi yang sungguh terkena di hati ini. Di hari terakhir diadakan KIO di car free day Solo, disini benar- benar terjadi praktek yang sesungguhnya bagi seorang calon generasi farmasis masa depan. Seperti itulah materi- materi yang disampaikan pada LKMMF II Joglosepur tahun 2015.
            Mendengarkan mungkin memang membosankan, menimbulkan kantuk, dan pada akhirnya justru tak mendapat apa- apa, namun sebagai mahasiswa yang masih haus akan ilmu, hal tersebut tak menjadi penghalang. Semua hal akan bermanfaat jika dilakukan sepenuh hati. Memang saya belum terlalu mengerti mengenai ISMAFARSI, mengenal baru dari sharing- sharing dan materi saat LK I, tentu saja saya belum mengerti benar akar- akar ISMAFARSI, namun tak ada kata terlambat, saya baru benar- benar berusaha mengerti H- berapa jam bahkan menit saat akan proses screening, oleh karena itu mengenai kontribusi yang dapat diberikan untuk ISMAFARSI, yang akan saya berikan tentu saja kemampuan yang saya miliki, dan jika ditanya ingin menjadi SA atau Korwil atau Sekjend, saya akan menjawab SA Wilayah Kastrat atau Kaderisasi, sebab hal- hal tersebut saya lumayan memahami dan mengerti apa yang sebenarnya terjadi di dalamnya. Selama empat hari sungguh banyak sekali hal yang didapat, mulai dari teman, pengetahuan, cerita- cerita, keseruan, kegembiraan, dan hal- hal lain yang tentu bermanfaat.