MARIA PUTRI THALIA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Empat Hari yang Terekam dalam Memori
Latihan Kepemimpinan Managerial
Mahasiswa Farmasi II (LKMMF II) wilayah Joglosepur pada tahun ini diadakan pada
tanggal 21- 24 Mei 2015 di Taman Budaya Surakarta, Jawa Tengah. Dengan
mengangkat tema “Menciptakan Kader Militan ISMAFARSI dalam Dunia Kefarmasian
Global” acara ini cukup memberikan kesan yang beragam di benak peserta, termasuk
saya. Rombongan saya yaitu Universitas Gadjah Mada memang tidak datang sebelum
acara dimulai, namun kami tidak melewatkan poin penting yang ada di LK II
Joglosepur ini, seperti sambutan, penampilan yel- yel, dan hal lain.
Materi pertama mengenai wacana publik,
menurut saya yang penting adalah sebagai calon farmasis bisa peka terhadap isu-
isu dan menyampaikan kritik dan solusinya. Lalu materi kedua adalah advokasi,
di materi ini, sebagai mahasiswa harus bisa memahami, mengerti, lalu
mengadvokasi suara- suara yang tersembunyi tanpa harus dengan cara kasar. Lalu
masuk ke FGD (Forum Group Discussion), saya masuk ke Staf Ahli Wilayah
Pengabdian Masyarakat, disini diajak untuk menginovasi program kerja pengurus
yang sudah ada agar lebih menarik lagi. Lalu materi KIO (Kampanye Informasi
Obat) yang mengajarkan bagaimana eksekusi KIO dan berbagai macam acara
pencerdasan, lalu IPE atau Interprofessional Education, materi ini sangat jelas
dan diharapkan bagi universitas yang memiliki fakultas kedokteran atau tenaga kesehatan
lain dapat mengusahakan terbentuknya kerjasama. Kemudian materi dan simulasi sidang
yang baik dan benar, baru setelah itu motivasi yang sungguh terkena di hati
ini. Di hari terakhir diadakan KIO di car
free day Solo, disini benar- benar terjadi praktek yang sesungguhnya bagi
seorang calon generasi farmasis masa depan. Seperti itulah materi- materi yang
disampaikan pada LKMMF II Joglosepur tahun 2015.
Mendengarkan mungkin memang
membosankan, menimbulkan kantuk, dan pada akhirnya justru tak mendapat apa-
apa, namun sebagai mahasiswa yang masih haus akan ilmu, hal tersebut tak
menjadi penghalang. Semua hal akan bermanfaat jika dilakukan sepenuh hati.
Memang saya belum terlalu mengerti mengenai ISMAFARSI, mengenal baru dari
sharing- sharing dan materi saat LK I, tentu saja saya belum mengerti benar
akar- akar ISMAFARSI, namun tak ada kata terlambat, saya baru benar- benar berusaha
mengerti H- berapa jam bahkan menit saat akan proses screening, oleh karena itu
mengenai kontribusi yang dapat diberikan untuk ISMAFARSI, yang akan saya
berikan tentu saja kemampuan yang saya miliki, dan jika ditanya ingin menjadi
SA atau Korwil atau Sekjend, saya akan menjawab SA Wilayah Kastrat atau
Kaderisasi, sebab hal- hal tersebut saya lumayan memahami dan mengerti apa yang
sebenarnya terjadi di dalamnya. Selama empat hari sungguh banyak sekali hal
yang didapat, mulai dari teman, pengetahuan, cerita- cerita, keseruan,
kegembiraan, dan hal- hal lain yang tentu bermanfaat.